Featured Post Today
print this page
Latest Post

Banyak Lulusan SMK Belum Terserap Perusahaan


Solo – Penyerapan tenaga kerja bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Solo perlu ditingkatkan. Peningkatan dapat dilakukan dengan merangkul sejumlah perusahaan besar untuk membuka lowongan bagi lulusan sekolah vokasi yang berasal dari Solo.
“Memang selama ini bursa kerja di sekolah SMK telah berjalan. Namun, alangkah baiknya jika mereka (pihak sekolah) terus membuat MoU baru dengan perusahaan-perusahaan lain supaya memperbesar serapan bagi lulusan sekolah vokasi di Solo,” terang Sekretaris Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, Kamis (28/4).
Menurutnya, masih banyak lulusan SMK Solo yang belum terserap maksimal oleh perusahaan besar. Hal ini, menjadi sebuah polemik ketika Kota Solo dikenal sebagai Kota Vokasi. Maka dari itu, lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, pihak sekolah harus jeli dalam merangkul perusahaan-perusahaan baru supaya mau membuka lowongan bagi lulusan SMK Solo.
“Bisa juga dengan cara menambah kuota serapan tenaga kerja perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan pihak sekolah. Upaya ini akan lebih efektif,” terangnya.
Sumber : Timlo

Museum Radya Pustaka Tutup, Ini Kata Anggota Dewan PKS

Anggota FPKS DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro
PKS Kota Solo - Salah satu museum terkenal di Kota Solo, Radya Pustaka beberapa hari terakhir terlihat tutup. Museum yang didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV ini mengalami permasalah keuangan, yang diakibatkan kebijakan baru pemerintah mengenai dana hibah. Hal tersebut menjadi perhatian serius dari kalangan legislatif DPRD Solo.

Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta melakukan koordinasi untuk mencari solusi permasalahan dengan Komite Museum Radya Pustaka, DPPKA,dan bagian hukum serta Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) , di Gedung DPRD Surakarta, Senin (18/5/2016) pagi.

Sekeratris Komisi IV DPRD Solo yang juga merupakan Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Asih Sunjoto Putro, menyampaikan dari pertemuan tersebut telah menyepakati beberapa solusi . Salah satunya untuk segera mencairkan dana hibah.

"Solusi jangka pendeknya adalah mendukung Walikota membuka kembali Radya Pustaka. Dana hibah/bansos utk RP 300 juta segera cair dg adanya disposisi dari Walikota yg menerangkan kondisi darurat. Persyaratan sudah di persiapakan oleh Disbudpar dan DPPKA," ujar Asih.

Selain solusi jangka pendek, DPRD juga mendorong pengelolaan Radya Pustaka dibawah UPTD. Hal tersebut akan mempermudah dalam pencairan anggaran dari APBD.

"Belajar dari manahan dulu dikelola oleh yayasan sekarang dikelola oleh UPTD. Uptd museum dibentuk berdasarkan Peraturan Walikota. Untuk itu kami mendorong pemerintah segera membentuk tim untuk itu," pungkasnya. (AR)

Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMK Di Solo Perlu Ditingkatkan

Anggota DPRD FPKS, Asih Sunjoto Putro saat sidak ke SMK
PKS Kota Solo Penyerapan tenaga kerja bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Solo perlu ditingkatkan. Peningkatan dapat dilakukan dengan merangkul sejumlah perusahaan besar untuk membuka lowongan bagi lulusan sekolah vokasi yang berasal dari Solo.
“Memang selama ini bursa kerja di sekolah SMK telah berjalan. Namun, alangkah baiknya jika mereka (pihak sekolah) terus membuat MoU baru dengan perusahaan-perusahaan lain supaya memperbesar serapan bagi lulusan sekolah vokasi di Solo,” terang Sekretaris Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, Kamis (28/4).
Menurutnya, masih banyak lulusan SMK Solo yang belum terserap maksimal oleh perusahaan besar. Hal ini, menjadi sebuah polemik ketika Kota Solo dikenal sebagai Kota Vokasi. Maka dari itu, lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, pihak sekolah harus jeli dalam merangkul perusahaan-perusahaan baru supaya mau membuka lowongan bagi lulusan SMK Solo.
“Bisa juga dengan cara menambah kuota serapan tenaga kerja perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan pihak sekolah. Upaya ini akan lebih efektif,” terangnya sebagaimana dilansir portal berita online timlo.net.

Waspadai Banjir, BPBD Solo Diminta Berbenah

PKS Kota Solo - Hujan deras yang mengguyur Solo beberapa hari terakhir membuat kekhawatiran tersendiri terhadap berbagai pihak atas kemungkinan terjadinya bencana banjir. Mengantisipasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Solo diminta banyak berbenah menyiapkan sarana dan prasarana penunjang antisipasi bencana.

"Kita tidak ingin kecolongan, banjir setahun lalu BPBD terkesan lamban dan tidak dapat menembus banjir yang melanda di Banyuanyar," ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro setelah melakukan sidak ke BPBD Solo, Jum'at (12/2).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut menuturkan dari lima perahu karet yang dimiliki BPBD, terdapat satu perahu yang bocor. Selain itu BPBD masih belum mempunyai perahu dengan dua mesin, sehingga akan kesulitan jika harus menembus banjir besar.

"Kami menyarankan BPBD segera ajukan anggaran untuk pengadaan perahu dua mesin tersebut. Perahu yang bocor juga segera ditambal. Kami juga melihat alat mengolah air kotor menjadi air siap minum, filternya rusak," tambahnya.

Selain meninjau kesiapan bencana banjir, Komisi IV DPRD Solo juga meninjau piranti pemadam kebakaran. Terpantau alat pelindung diri sudah tidak layak dan alatnya tidak memadai. (AR)

Sidak, Asih Sunjoto Menilai UN CBT Tingkat SMP Di Solo Sudah Siap

Asih Sunjoto Putro saat sidak UN

Solo - Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Rabu (29/4), memantau persiapan Ujian Nasional (UN) Computer Based Test (CBT) di SMP Negeri I dan SMP Negeri IV. Keterbatasan piranti komputer menjadi sorotan utama dalam inspeksi mendadak (sidak) tersebut.

Sekretaris Komisi IV, Asih Sunjoto Putro mengatakan, secara umum UN CBT di tingkat SMP sudah siap. Para siswa, lanjutnya, menunjukkan kesiapan baik mental maupun teknis.

"Hanya saja, fasilitas komputernya yang kurang jumlahnya. Misalnya, di SMP Negeri IV. Jumlah siswanya 241 anak, tapi hanya ada 80 komputer. Maka untuk satu mata pelajaran ditempuh dalam tiga sesi," ujarnya, dilansir dprd-online.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini melihat bahwa dari sisi pengunduhan soal sudah tidak ada persoalan. Apalagi bagi siswa ini terlihat sudah familier dengan fasilitas komputer tersebut. (AR)

Reses Asih Sunjoto, Warga Gilingan Minta Normalisasi Drainase

Asih Sunjoto saat menjalankan Serap Aspirasi

Solo - Banjir yang melanda kawasan Solo Utara pada Rabu (22/4) malam lalu menjadi evaluasi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengenai penataan dan pemeliharaan drainase. Pasalnya, drainase yang telah dibangun tidak diimbangi dengan pemeliharaan dan perawatan berkala dan mengakibatkan penumpukan sedimentasi di saluran tersebut.

Hal tersebut dikemukakan salah seorang warga Kampung Gilingan, Banjarsari saat mengikuti kegiatan reses anggota DPRD Solo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Asih Sunjoto Putro, akhir pekan ini.

Warga masyaraka RW 19 Kelurahan Gilingan mengeluhkan masalah banjir yang belum dapat diatasi di Jalan Tentara Pelajar. Ketua RT 03/RW 19 Gilingan, Nurkholis Majid mengatakan, setiap hujan deras sering terjadi genangan diruas jalan tersebut. Hal itu tak hanya terjadi pada hujan deras rabu lalu, tetapi sudah berlangsung selama 15 tahun terakhir.

Dia menambahkan, kejadian tersebut bisa diantisipasi jika pemkot mau memperhatikan pemeliharaan drainase yang sudah ada. Sebab, pemkot telah membangun saluran dari selatan memotong jalan Tentara Pelajar menuju utara untuk membuang air.

"Tapi karena drainase di sebelah utara jalan banyak sedimentasi, jadi air tidak bisa mengalir dengan lancar. Kalau hujan deras pasti meluber dan menggenang ke jalan," katanya.

Menyikapi hal tersebut, Asih Sunjoto berjanji akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo. Sekaligus memastikan anggaran untuk pos normalisasi drainase dan keduk walet. Asih menambahkan, sebagai kota yang dikelilingi sungai di empat penjuru mestinya pemkot melakukan pengecekan berkala terhadap sistem drainase.

Legislator PKS ini mengatakan, hal itu untuk mengantisipasi terjadinya banjir ketika curah hujan tinggi, sehingga air bisa mengalir lancar dan dibuang ke sungai-sungai.

"Segera kami komunikasikan dengan DPU apakah ada anggarannya atau tidak. Kami minta tahun depan masalah itu tidak terjadi lagi," pungkas Asih, dilansir Jawapos Radar Solo, Minggu (26/4). (AR)

Bantuan Logistik Banjir Tak Sampai, Wakil Rakyat Pertanyakan BPBD


Solo - Distribusi logistik untuk keluarga korban banjir di lima kecamatan di Kota Solo tidak terorganisir dengan baik. Banyak dari masyarakat yang merasa belum pernah menerima bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tersebut.

Salah seorang wakil rakyat DPRD Solo yang juga menjadi korban banjir asal RT 001/RW 002 Banyuanyar, Asih Sunjoto Putro mengaku bantuan logistik yang masuk ke RW 002 kebanyakan berasal dari pihak swasta, seperti Rumah Zakat, Lazis UNS, Lazis Al Abidin, dan Takaful. Ketua RW 002 Banyuanyar ini melihat distribusi bantuan makanan dari BPBD tidak merata.

"Saya tidak tahu bagaimana distribusi bantuan dari BPBD. Sampai hari ini (Minggu) belum ada bantuan makanan seperti beras," ujar legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, dilansir dari Solopos, Senin (27/4). (AR)

Sumber : http://pks-solo.or.id
 
Copyright © 2013. Asih Sunjoto Putro, S.Si - All Rights Reserved
Adapted from Mas Template | Powered by Blogger